Penyakit tipes atau tipus atau
demam tifoid memang sudah tidak asing lagi di telinga setiap orang di
Indonesia. Penyakit ini adalah penyakit yang sangat sering terjadi dalam
masyarakat kita. Bahkan bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah endemik tipes. Di
seluruh dunia, ada sekitar 17 juta kasus tipes dengan jumlah korban tewas
rata-rata
sebanyak 600 ribu.
Tentu saja dengan statistik ini, kita bisa melihat
bahwa tipes bukanlah penyakit yang biasa saja. Namun penyakit yang sangat umum
di masyarakat ini seringkali dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal jika
terjadi gejala tipes dan tidak segera ditangani dengan baik dan terpadu akan
menimbulkan akibat yang fatal bagi penderitanya. Bahkan sekitar 3,5 persen
diantaranya meninggal dunia.
Ditambah lagi, pengidap
penyakit tipes ini seringkali menjadi penular atau carrier atau pembawa
penyakit tersebut. Dengan penyakit di tubuhnya, ia dengan mudah menularkannya
pada orang lain dalam lingkungannya, entah lingkungan tempat tinggal atau
tempatnya bergaul. Seperti dilansir oleh departemen kesehatan, jumlah penderita
tipes tiap tahun tidaklah sedikit, mencapai angka 800 hingga 10.000 orang.
Gejala tipes yang disebut pula demam tifoid dalam dunia medis ini seringkali
muncul pada musim kemarau atau musim kering. Jenis kelamin yang rentan terhadap
penyakit ini adalah perempuan dan umumnya menyerang paling banyak pada
anak-anak berusia dibawah 5 tahun.
Penyebab penyakit Tipes
Dengan mengetahui penyebab
penyakit tipes, maka kita akan lebih mengenal penyakit ini. Jika kenal maka tak
sulit mendeteksinya. Dengan ini diharapkan kita dan para orangtua dapat
melakukan pencegahan dan perlindungan bagi anak-anak supaya tidak terserang tipes.
Penyakit Tipes disebabkan oleh sebuah bakteri patogen yang diberi nama
Salmonella anterica yang kemudian memiliki turunan dengan nama Salmonella
Typhosa.
Bakteri ini pada umumnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui perut
dari makanan dan minuman yang tercemar. Bakteri ini pada awalnya akan
berasarang di dalam usus halus. Setelah bersarang dan membelah diri dalam
jumlah yang cukup, lalu mereka melakukan penyerangan terhadap dinding usus
halus.
Oleh karena itu bisa dikatakan
bahwa penyakit ini berbahaya jika dibiarkan karena bakteri yang ada dapat
dengan leluasa menggerogoti usus halus dan menyebabkan usus berlubang. Pada
fase inilah terjadi demam karena adanya infeksi pada saluran pencernaan. Sistem
kekebalan tubuh bekerja dalam membasmi bakteri ini sehingga menimbulkan panas
tubuh berlebih sebagai sinyal bahwa tubuh mengalami serangan.
Namun jika sinyal
ini tidak dipahami manusia dan membiarkannya tanpa perawatan maka penyakit ini
bisa berbahaya. Sedangkan mengenai penularan, bakteri ini biasanya berpindah
melalui kotoran hewan seperti reptil dan unggas. Selain itu telur dan daging
yang kurang matang dimasak juga dapat menyebabkan penularan bakteri ini lebih
leluasa.
Pada hewan anjing, kucing dan
sejenisnya, bakteri ini hidup secara normal di dalam usus mereka sehingga mudah
ditularkan melalui kotoran mereka. Bagi pemelihara kucing dan anjing ada
baiknya berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan rumah maupun hewan
peliharaannya. Demikian artikel tentang penyakit tipes ini, kami akan membahas
mengenai gejala tipes dalam artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat. (iwan)
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang bijak : selalu meninggalkan komentar yang sopan dan tidak mengandung unsur sara ! Dengan hormat kami mohon anda untuk meninggal kan komentar untuk kami, Terimakasih.