![Tips Menghemat Uang Saat Bulan Ramadhan](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiueZvyS1jbRPuFyoMJ9J-wVq9uTg0BRP0lXTlxAXw_0XCXSXBH8ZUNmSU4-KIUTaQcISAUOaqEzzNGmFk31jQJcghHFvQfjI9uHDLvw1E6Y_0aDiv4WHLz4TDXyS5iSDGfh2_xjeGj1Kkh/s200/hemat.jpg)
Bagi ibu rumah tangga, mungkin mall bukan pilihan utama
untuk ngabuburit. Karena bisa jadi Anda mungkin sedang sibuk menyiapkan
hidangan buka puasa. Tapi bukan berarti tidak ada ibu rumah tangga yang ke
pertokoan, lho. Karena tak sedikit pula yang bersama keluarganya pergi bersama
ke mal untuk berbuka di sana.
1. Utamakan Yang Perlunya
Nah, saat ngabuburit di mal, pertanyaannya sederhana: toko
mana yang biasnya Anda datangi pertama kali? Umumnya toko busana dan aksesori.
Betul kan? Itu sebabnya, selama bulan puasa, pembelian baju dan aksesori di
mal-mal bisa meningkat sampai 2 - 3 kali lipat dibanding bulan-bulan biasa Lho, memangnya enggak boleh? Tentu saja boleh. Untuk itu,
saya akan berikan beberapa tips bagi Anda agar tetap dapat mengontrol
pengeluaran Anda:
Bedakan antara "butuh" dan "ingin".
Ketika Anda melihat baju bagus di toko dan Anda tertarik untuk membeli, coba
tanya kepada diri Anda sendiri, apakah Anda betul-betul memerlukannya? Kalau
ya, beli saja. Tapi kalau tidak, ya, mungkin saja dalam hal ini Anda cuma
"lapar mata". Karenanya, dulukan membeli barang-barang yang
diperlukan. Baru kemudian, bila memang ada sisa uang, silakan membeli
barang-barang yang Anda inginkan.
Kalaupun Anda perlu membeli busana dan aksesori, sebaiknya
fokuskan pada busana dan aksesori yang memang Anda perlukan dalam waktu dekat.
Misalnya, busana dan aksesori yang akan Anda pakai saat Hari Raya. Kalau untuk
keperluan tahun depan, toh bisa nanti saja, kan?
2. Kurangi Jumlah Menu
Bagaimana dengan makanan? Banyak orang mengira bahwa ketika
bulan puasa, pembelian bahan makanan jadi berkurang. Kenyataannya tidak. Karena
jumlah makanan yang diperlukan sebetulnya sama dengan hari biasa. Hanya waktu
makannya yang beda. Malah, saat bulan puasa, ada dorongan untuk menambah menu,
terutama saat berbuka. Umumnya keluarga di Indonesia menyiapkan menu buka puasa
dengan dua atau tiga macam menu. Contoh, kolak pisang, bubur sumsum, dan es
blewah.
Yang perlu disadari, memasuki bulan puasa, harga-harga bahan
makanan umumnya mulai merambat naik (sekarang saja sudah terjadi).
Kesimpulannya, pengeluaran rupiah untuk pembelian bahan makanan selama bulan
puasa tidak berkurang. Malah mungkin meningkat.
Wah, kalau uangnya ada sih tidak apa-apa. Tapi bagaimana
kalau dana Anda terbatas? Bagaimana mengatur anggarannya? Ada beberapa hal yang
bisa Anda lakukan.
Sajikan menu yang lebih sedikit ketika berbuka puasa.
Memang, itu tergantung dari jumlah anggota keluarga Anda. Tapi daripada Anda
menyajikan 3 atau 4 menu yang berbeda ketika berbuka, kenapa Anda tidak
menyajikan 1 atau 2 menu saja? Toh untuk berbuka tidak harus makan
sekenyang-kenyangnya. Masih ada waktu saat makan malam. Mungkin Anda bisa
menyajikan kolak pisang pada saat berbuka puasa hari ini, bubur sumsum untuk
esok, dan es blewah untuk lusa. Lebih hemat daripada ketiganya dikeluarkan
sekaligus.
Ketika membeli bahan makanan, usahakan untuk tetap
mengedepankan semua unsur empat sehat lima sempurna. Dengan demikian, uang yang
Anda keluarkan untuk membeli bahan makanan jadi lebih bermanfaat karena
mengandung semua unsur gizi yang diperlukan tubuh.
Untuk menyiasati harga-harga yang naik, cobalah mencari
tempat-tempat yang punya harga lebih murah. Umumnya bisa Anda temukan di
tempat-tempat belanja grosir. Toh pada bulan puasa Anda pasti lebih cenderung
membeli barang kebutuhan rumah tangga dalam jumlah banyak. Jadi, sekalian saja
berbelanja untuk banyak kebutuhan sekaligus.
Demikian Tips Menghemat Uang Saat Bulan Ramadhan,
semoga bermanfaat, Selamat menjalankan ibadah puasa.
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang bijak : selalu meninggalkan komentar yang sopan dan tidak mengandung unsur sara ! Dengan hormat kami mohon anda untuk meninggal kan komentar untuk kami, Terimakasih.